Kegiatan yang dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, dan kalangan umum ini menekankan tentang kehadiran platform digital yang muncul karena adanya tuntutan “keadaan” yang menyebabkan masyarakat harus terus melakukan inovasi agar tetap bertahan. Adanya lockdown, karantina, dan anjuran social distancing menyebabkan permintaan bahan baku dan distribusi menjadi terhambat, sementara konsumen harus tetap melakukan aktivitas belanja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dalam paparannya, Prof. Datin menyinggung terkait pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Malaysia dan Indonesia. Menurutnya, adanya pandemi menyebabkan terganggunya rantai suplai bisnis di seluruh dunia. Dalam kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 90 menit itu berjalan dengan lancar diikuti antusias yang tinggi oleh peserta. Kecakapan Prof. Datin dalam menghubungkan realita keadaan yang terjadi di dua negara menimbulkan semangat interaksi tanya jawab dari para peserta kegiatan.

Pada akhir diskusi, Prof Datin memberikan closing statement terkait pandemi yang melanda belahan dunia. “Pandemic as a call for change including the industry because the economic order will not be the same in the post-pandemic period,” ungkapnya. Menurutnya, industri digital akan tetap bertahan meskipun pandemi Covid-19 sudah dinyatakan endemi. Diskusi ditutup dengan kegiatan foto bersama dan pemberian piagam penghargaan secara daring dari FEBI UIN Gus Dur Pekalongan kepada Prof. Datin.

Reporter : Ulfa Kurniasih

Editor     : Baryachi

Redaktur : Humas Bagian Umum