Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Drs. Moh. Muslih, Ph.D. Dalam arahannya, Muslih mengingatkan bahwa akuntabilitas keuangan merupakan salah satu misi dan tujuan IAIN Pekalongan, khususnya misi yang keempat yakni menyelenggarakan tata kelola kelembagaan secara profesional, transparan, dan akuntabel dalam rangka mencapai kepuasan sivitas akademika dan pemangku kepentingan. Pengelolaan keuangan secara akuntabel dan transparan sangat diperlukan untuk mendukung sistem tata kelola kelembagaan yang baik menuju Good University Governance (GUG). Karenanya workshop ini penting dilakukan, mengingat pengelolaan keuangan yang baik merupakan indikator tercapainya akuntabilitas kinerja, pungkas Muslih.
Sementara itu, Kepala SPI IAIN Pekalongan H. M. Nasrullah, M.S.I. sekaligus sebagai ketua penyelenggara kegiatan mengatakan bahwa workshop akuntabilitas keuangan ini bertujuan untuk membekali para pegawai dalam mengelola keuangan dengan baik, mulai dari perencanaan, penganggaran, pertanggungjawaban hingga pelaporan untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan keuangan Negara. Lebih lanjut Nasrullah menjelaskan bahwa anggaran memegang peran penting untuk menunjang pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan IAIN Pekalongan. “Dalam rangka menegakkan semangat reformasi birokrasi, setiap pengelola keuangan Negara wajib menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik guna mewujudkan Good University Governance”, tegas Nasurullah.
Peserta Workshop Akuntabilitas Keuangan
Bertindak sebagai narasumber pada kegiatan ini, Kapsari, Ardhi Widiyanto dan Teguh Santosa Apriyanto, ketiganya dari BPKP Perwakilan Jawa Tengah. Dalam paparannya, ketiga narasumber menyampaikan tentang arti pentingnya laporan pertanggungjawaban keuangan secara transparan. Pengelolaan keuangan harus dilaporkan sesuai keadaan sebenarnya, komprehensif, sistematis, terpadu dan prinspinya harus mencakup informasi yang lengkap. Pelaporan keuangan disusun sesuai dengan standar dan setiap jenis kegiatan juga harus dijelaskan secara detail termasuk penerimaan dan pengeluaran dananya. Prinsip Good University Governance adalah transparansi, akuntanbilitas, responsibility, independensi, fairness, efektif dan efisien.
Lebih lanjut narasumber menjelaskan bahwa indikator kinerja keuangan dapat dilihat dari kewajaran arus neraca keuangan. Ada 3 (tiga) jenis opini dalam audit keuangan, yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Disclaimer. WTP artinya pengelolaan keuangan dilakukan secara wajar dan laporan keuangan dapat diterima dengan baik. WDP mengandung maksud bahwa pengelolaan keuangan dan pelaporannya dapat diterima, namun ada catatan pertanggungjawaban keuangan yang harus diselesaikan. Sedangkan Disclaimer adalah pengelolaan dan pelaporan keuangan tidak dapat dinilai kewajarannya karena tidak sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Reporter : Bambang Sri Hartono
Editor : Baryachi
Redaktur : Humas Bagian Umum