Menyongsong Kurikulum Baru 2022, FTIK Gelar Seminar Nasional Computational Thinking

13 January 2022

Pekalongan (13/1) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pekalongan bekerja sama dengan Biro Bebras IAIN Pekalongan adakan Seminar Nasional dengan tema “Menyongsong Kurikulum Baru 2022 Berbasis Computational Thinking”. Dilaksanakan pada hari Rabu (12/01/2021) di kampus FTIK IAIN Pekalongan, kegiatan ini mengundang Saiful Marom, M.Sc dosen IAIN Salatiga sebagai narasumber.

Seminar ini diikuti oleh peserta dari Guru MI Kabupaten Pekalongan dan Pemenang Bebras Challenge. Dekan FTIK IAIN Pekalongan Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag dalam sambutannya mengungkapkan rasa bahagianya, Jurusan Tadris Matematika dapat bekerja sama dengan Bebras serta SEAOMEO. “Alhamdulillah sudah ikut Training of Trainers (ToT) computational thinking. Computational thinking adalah proses berpikir untuk menyelesaikan persoalan secara efektif dan efisien. Ke depannya kerjasama ini harus terus terjalin,” tuturnya.

Kindro Dwi Raharjo, S.Pd., mewakili Kasi Pendidikan Madrasah KanKemenag Kabupaten Pekalongan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya Workshop Computational Thinking bagi guru MI se-Kabupaten Pekalongan pada tahun pertama. “Kemenag Kabupaten Pekalongan senang dengan adanya kerja sama dengan IAIN Pekalongan, khususnya dengan Biro Bebras IAIN Pekalongan,” paparnya. Kindro menambahkan jika kerja sama ini dapat membantu guru-guru madrasah dalam persiapan menyambut Kurikulum Prototype 2022.

Saiful Marom, M.Sc dalam paparan materinya menyampaikan, Kurikulum Prototype 2022 merupakan bagian dari kurikulum nasional yang berfungsi mendorong pemulihan pembelajaran di era pandemi. “Guru dan Murid perlu memahami Computational Thinking dan menjadi Computational Thinker untuk menghadapi kurikulum baru. Ini akan menjadi sangat penting karena kehidupan merupakan VUCA (Volatile - cepat berubah, Uncertain - serba tidak pasti, Complex - kompleks, Ambigu,” sambung Saiful.

Computational Thinking adalah proses berpikir untuk memformulasikan persoalan dan solusinya, sehingga solusi tersebut secara efektif dapat dilaksanakan oleh sebuah agen pemroses informasi yaitu bisa berupa "komputer", robot, atau manusia. Lewat latihan-latihan yang menarik, siswa dapat menerapkan teknik yang cocok (dekomposisi, abstraksi, pengenalan pola, representasi data, algoritmik) untuk mendapatkan solusi. Setelah latihan, siswa diharapkan dapat melakukan refleksi serta mengkonstruksi pengetahuan berpikir.

Kemudian, siswa dapat membentuk pola berpikir komputasional, yang semakin lama semakin tajam, cepat, efisien, dan optimal. Guru semua mata pelajaran perlu mengintegrasikan Computational Thinking dalam setiap pembelajaran. “Guru SD/MI sangat disarankan untuk mempelajari capaian pembelajaran informatika bagian berpikir komputasional karena bersifat umum dan dapat dipakai sebagai rujukan untuk diterapkan pada semua mata pelajaran,” tutup Saiful.


Reporter : Baryachi

Editor     : Dimas Prasetya

Redaktur : Humas Bagian Umum

                 
UIN K.H. Abdurrahman Wahid
Kampus 1: Jl. Kusuma Bangsa No.9 Kota Pekalongan 51141
Kampus 2: Jl. Pahlawan Km.5 Rowolaku Kajen Kab. Pekalongan 51161
Telp: +62 (285) 412575
Fax : +62 (285) 423418
Top
We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…