Print this page

Desa Linggoasri Jadi Desa Percontohan Moderasi Beragama dan Sadar Kerukunan

29 December 2022

Desa Linggoasri Kabupaten Pekalongan menjadi Desa Percontohan Moderasi Beragama dan Sadar Kerukunan. Ide ini digagas oleh Tim Pemberdayaan Masyarakat UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) bersama masyarakat Desa Linggoasri pada acara Workshop dan FGD Moderasi Beragama di Balai Desa Linggoasri pada 30 November 2022.

Dihadiri tokoh lintas agama Desa Linggoasri, masyarakat umum, dan Tim Pemberdayaan Masyarakat UIN Gus Dur, acara tersebut menghasilkan kesepakatan bersama warga Desa Linggoasri dalam membentuk Desa Moderasi Beragama dan Sadar Kerukunan. Tak cukup sampai di situ, kesepakatan bersama ini akan di sosialisasikan ke seluruh dukuh yang ada di Desa Linggoasri dengan tajuk Sosialisasi Moderasi Beragama dan Kesepakatan Bersama.

Sosialisasi dan penguatan moderasi beragama juga dilakukan oleh Tim Pemberdayaan UIN Gus Dur dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang telah rutin dilaksanakan oleh masyarakat Linggoasri. Adapun kegiatan-kegiatan agama Islam sendiri meliputi tahlilan, manaqiban, pengajian, Irmas dan lain sebagainya yang dilakukan di kediaman Suripto dan kediaman Sunarko di Desa Sadang. Sedangkan di agama Hindu terdapat kegiatan seperti purnama tilem di Pure Linggo.

Iskandar selaku Koordinator Program Kerja Sosialisasi Moderasi Beragama dan Kesepakatan, menyampaikan, "penguatan moderasi beragama yang disampaikan oleh tim pemberdayaan meliputi pemahaman apa itu moderasi beragama, moderasi beragama berarti cara beragama dengan menggunakan jalan tengah sesuai pengertian moderat. Dengan cara moderat ini seseorang diharapkan tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya,” tuturnya.

Selain itu juga dijelaskan mengenai prinsip moderasi beragama. Prinsipnya ada dua yaitu adil dan berimbang. Bersikap adil berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya seraya melaksanakannya secara baik dan secepat mungkin. Sedangkan sikap berimbang berarti selalu berada di tengah di antara dua kutub. Dalam hal ibadah misalnya, seorang moderat yakin bahwa beragama adalah melakukan pengabdian kepada Tuhan dalam bentuk menjalankan ajaran-Nya yang berorientasi pada upaya untuk memuliakan manusia.

Syamsul Bakhri Ketua Tim Pemberdayaan UIN Gus Dur mengungkapkan, Sosialisasi Moderasi Beragama dan Kesepakatan Bersama elit strategis Linggoasri ini merupakan proyek kelima dari beberapa proyek yang sudah berlangsung sebelumnya. Yang pertama adalah Mapping Religious and Culture yang bertujuan untuk memetakan potensi budaya dan agama, kedua Workshop dan Focus Group Discussion untuk penguatan moderasi beragama dan merumuskan kesepakatan bersama lintas agama, yang ketiga ialah pembuatan Buku Sejarah, Tradisi, dan Budaya Linggoasri, keempat Religious Moderation Camp, kelima proyek pembuatan video dokumenter, dan proyek keenam ialah launching Desa Linggoasri sebagai desa Moderasi Beragama dan Sadar Kerukunan.


Penulis    : Iskandar

Editor      : Dimas Prasetya

Redaktur  : Humas Bagian Umum

We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…