Pelatihan yang digelar di Aula MTs Wahid Hasyim Warungasem ini terlaksana berkat kerjasama antara Kelompok Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah (KKMTs) Kabupaten Batang dan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Acara ini terbagi menjadi dua sesi di mana sesi pertama, Santika Lya Diah Pramesti, M.Pd., dan Heni Lilia Dewi, M.Pd., menyampaikan materi tentang computational thingking dan sesi kedua disambung oleh M. Rikzam Kamal, M.Kom yang memaparkan materi informatika – algoritma pemrograman. Dua materi ini disampaikan sebagai dasar dalam menggunakan aplikasi game Scratch.
Dalam sambutan acara, Kepala KKMTs Kab. Batang Wasimin, S.Pd., M.Si menyampaikan terima kasih atas kesediaan Tadris Matematika UIN Gus Dur untuk hadir dan berbagi mengenai computational thingking dan algoritma. Wasimin menyebut pelatihan ini sangat penting bagi guru Informatika dalam mengembangkan aplikasi pembelajaran yang interaktif dan menarik melalui penggunaan Scratch.
Beralih pada sesi materi, Santika Lya menyampaikan computational thingking (CT) sebagai keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh guru informatika. Ia menyebut CT sebagai proses berpikir untuk memformulasikan persoalan dan solusi, sehingga solusi tersebut secara efektif dapat dilaksanakan oleh sebuah agen pemroses informasi yaitu bisa berupa komputer atau pun manusia.
Bersambung pada sesi kedua, Rikzam Kamal menjelaskan Scratch sebagai bahasa pemrograman visual untuk lingkungan pembelajaran yang memungkinkan pemula (murid, guru, pelajar, atau orang tua) untuk belajar membuat program tanpa harus memikirkan salah-benar penulisan sintaksis. Untuk menggunakan Scratch, Rikzam menyebut agar para guru dapat belajar bahasa dan alur pemrograman.
“Mengapa perlu belajar programming? Karena lewat coding (bahasa pemrograman) mengajari cara berpikir, logika, sekaligus pemecahan masalah”, ujar Rikzam. Ia menambahkan, Scratch merupakan bahasa pemrograman visual yang mudah digunakan. “Scratch ini hanya perlu menarik blok kode dari samping, tanpa harus mengetikkan kode. Kemudian disusun dan membentuk sebuah logika yang bisa dijalankan sehingga menjadi program,” pungkasnya.
Reporter : Dimas Prasetya
Editor : Baryachi
Redaktur : Humas Bagian Umum