Lakukan Pengabdian di Hongkong, LP2M UIN Gus Dur Angkat Tema Islam Sebagai Spirit Kehidupan Berkwalitas Pekerja Migran Di Hongkong

30 September 2024

Hongkong - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) melakukan proram pengabdian dihongkong dari mulai tanggal 20-27 September 2024. Program pengabdian secara umum dilakukan dengan bekerjasama dengan PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama) Hongkong.

PCINU sendiri memiliki binaan berbagai forum pengajian yang rutin dilaksanakan setiap minggu. Menurut Moh. Suparno, selaku ketua Tanfidziyah PCINU Hongkong, kepenatan dalam bekerja selama seminggu ditumpahkan melalui berbagai program pengajian (keagamaan) di Hongkong. Inilah yang menyebabkan kegiatan keagamaan di Hongkong selalu semarak.

Rektor UIN Gus Dur Pekalongan, Prof. Dr. Zaenal Mustakim, M.Ag., menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari para pekerja migran di Hongkong, khususnya di Youen Long. Dalam acara terpisah, saat pertemuan dengan pengurus PCI NU Hongkong, secara kelembagaan akan dilakukan MoU untuk menindaklanjuti kegiatan yang lebih kongkrit khususnya terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya penelitian dan pengabdian. Program ini bisa berupa KKN International.

LP2M menyempatkan diri mengisi kegiatan pengajian rutin (mingguan) yang dilakukan para pekerja migran. Dengan bekerjasama PCINU, tim LP2M bisa terkoneksi dengan kelompok pengajian binaan PCINU. Diantaranya adalah kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Youen Long dan ⁠Cheung Chau. Pesan yang disampaikan pada pengajian tersebut adalah menjadikan Islam sebagai spirit untuk mewujudkan kehidupan yang berkwalitas. Islam, tidak sekedar ritual rutin, tapi harus menjadi kekuatan pendorong untuk menebarkan perdamaian, mewujudkan kemaslahatan, serta menegakkan keadilan.

Prof. Dr. Imam Kanafi, M.Ag. selaku Ketua LP2M Gus Dur mengungkap, sebagai pihak yang sering disebut pahlawan devisa negara, sudah selayaknya para pekerja migran mendapat perhatian dan binaan. Prof.Imam juga menyoroti aspek penguatan mental dan spiritual para pekerja migran. Acara ini memperoleh respon yang positif, baik dari para PMI sebagai jama'ah maupun pengurus PCI NU Hongkong. Harapan mereka, kegiatan ini bisa diselenggarakan secara berkelanjutan pada masa mendatang.

Agama (Islam), tidak sekedar berfungsi sebagai pelipur lara (hiburan), dari kepenatan selama satu minggu bekerja. Tapi, forum yang rutin dilaksanakan setiap minggu ini bisa menjadi wadah untuk menghimpun solidaritas kebersamaan. Misalnya ada forum konseling atau wadah menyampaikan berbagai masalah yang dihadapi serta berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan berbagai masalah tersebut. Forum ini juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk menggali berbagai informasi yang diperlukan, wadah komunikasi, bisa menjadi kekuatan tersendiri, sehingga para pekerja migran tidak merasa sendirian, tetapi memiliki rasa persaudaraan dengan mereka yang senasib, sebangsa, bahkan seagama.

Forum pengajian yang diisi LP2M juga menyampaikan, warna Islam yang sejati adalah Islam yang ramah, bukan yang mudah marah. Islam yang merangkul, bukan yang memukul. Islam yang keberadaannya menjadi rahmat bagi siapapun tanpa terkecuali, termasuk bagi non-muslim, dan lingkungannya tanpa terkecuali.


Penulis  : Nanang
Editor   : Baryachi

                 
UIN K.H. Abdurrahman Wahid
Kampus 1: Jl. Kusuma Bangsa No.9 Kota Pekalongan 51141
Kampus 2: Jl. Pahlawan Km.5 Rowolaku Kajen Kab. Pekalongan 51161
Telp: +62 (285) 412575
Fax : +62 (285) 423418
Top
We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…