Dalam sambutannya, Prof. Maghfur menegaskan bahwa 11 skema sertifikasi ini adalah langkah awal untuk membangun sistem sertifikasi yang komprehensif. ”Skema awal ini kita sesuaikan kondisi sumber daya kita, serta kebutuhan dunia kerja dan profil lulusan. Nantinya, akan ada skema tambahan yang akan kita ajukan sesuai perkembangan industri dan kebutuhan pasar tenaga kerja,” ungkap Maghfur. Ia juga menambahkan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen UIN K.H. Abdurrahman Wahid dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kompetensi profesional yang teruji.
Skema sertifikasi ini mencakup berbagai bidang yang strategis dan relevan dengan tantangan dunia kerja saat ini. Direktur LSP UIN K.H. Abdurrahman Wahid, Dr. Rahmat Kamal, M. Pd. I., memaparkan lebih lanjut terkait rincian skema yang diajukan. “Skema yang sedang kita siapkan meliputi Menyiapkan Kegiatan Perencanaan Pembangunan, Perancangan Strategi Kehumasan, Funding Sales Representatif, Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat, Teknisi Akuntansi, Menghasilkan Program Pembelajaran BIPA, Manajemen Sumber Saya Manusia, Penerapan Prosedur Penilaian Naskah, Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat, Penerjemah Teks Umum, dan Melaksanakan Program Pelatihan. Setiap skema dirancang secara khusus untuk memastikan lulusan kita memiliki keterampilan yang dibutuhkan di sektor-sektor tersebut,” jelas Rahmat.
Dengan adanya skema sertifikasi ini, Prof. Maghfur berharap para lulusan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan akan memiliki nilai tambah yang signifikan di pasar tenaga kerja. “Kami menyadari bahwa persaingan di dunia kerja semakin ketat, dan oleh karena itu, lulusan harus dibekali dengan sertifikasi yang diakui secara nasional dan menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri,” ujar Prof. Maghfur. Ia menekankan bahwa skema ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian integral dari visi kampus untuk melahirkan lulusan yang berdaya saing global.
Maghfur juga menambahkan bahwa pihak kampus tidak berhenti pada 11 skema ini saja. “Ke depan, kita akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian skema sertifikasi berdasarkan kebutuhan industri yang dinamis dan masukan dari pemangku kepentingan lainnya. Ini adalah proses yang berkelanjutan, karena kebutuhan kompetensi di dunia kerja akan terus berkembang,” tegasnya. Prof. Maghfur optimis bahwa langkah ini akan memperkuat posisi UIN K.H. Abdurrahman Wahid sebagai kampus yang unggul dalam menyiapkan lulusan berkualitas dan berkompeten.
Dengan upaya yang sedang dilakukan, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan berharap pendirian LSP dan pengajuan 11 skema sertifikasi ini akan segera mendapatkan persetujuan dari BNSP, sehingga lulusan kampus dapat segera mengakses manfaat sertifikasi profesi yang diakui secara nasional.
Penulis : Staff WR 1
Editor : Baryachi