Print this page

Moderasi Beragama di Era Pascakebenaran

03 January 2022

Pekalongan (3/1) – Bimbingan Teknis (Bimtek) Moderasi Beragama hari ketiga (29/12/2021) menghadirkan pemateri Dr. H. Sulkhan Chakim, S.Ag.,M.M. Adapun sebagai peserta yakni alumni wisudawan periode Desember tahun 2021 dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Bimtek ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan PTKIN sebagai agen dan duta moderasi Beragama di era revolusi industri 4.0.

Dalam paparan awalnya, Sulkhan menyebut bahwa hidup pada era post-truth atau era pascakebenaran ditandai dengan arus informasi yang demikian derasnya sehingga sulit untuk membedakan antara fakta dan hoax. Hal ini dipengaruhi karena berkembang pesatnya teknologi, sehingga semua orang memiliki potensi untuk membuat dan menyebarkan informasi melalui media sosial. “Dari situ, tak jarang juga ditemukan pesan-pesan untuk mengajak untuk berjihad dan ingin menjadikan negara Indonesia ini sebagai negara Islam,” kata Sulkhan.

Sulkhan menambahkan, dari data yang ia miliki, terdapat beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah terpapar oleh paham radikalisme. Hal ini didukung oleh data dari Ryamizard Ryacudu, Mantan Menteri Pertahanan Indonesia yang menyebutkan 23,4 % mahasiswa Indonesia telah terpapar paham radikalisme. Bukan hanya kalangan mahasiswa, berdasarkan riset Alvara Research Center (2017) sebagian dari masyarakat yang berprofesi PNS, pegawai swasta dan pegawai BUMN juga telah terpapar paham radikalisme.

Dari data di atas menunjukkan bahwa paham radikalisme telah menyebar kepada semua kalangan di Indonesia. Atas dasar itu, Sulkhan mengajak seluruh peserta Bimtek untuk mengkampanyekan Moderasi Beragama. “Hal ini juga berdasarkan sosio-historis Indonesia bahwa Indonesia berdiri atas berbagai suku, agama, ras dan antar golongan. Dari perbedaan inilah kita kuat sebagai bangsa, dan sebagai generasi penerus kita harus bisa merawat persatuan ini,” tegas Sulkhan.

Di akhir materi, Sulkhan berpesan kepada peserta Bimtek agar terus mengkampanyekan Moderasi Beragama di tengah berlimpah ruahnya sumber informasi. Moderasi beragama dapat dimaknai sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku yang berorientasi di tengah-tengah, berupaya bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama. Sulkhan Chakim saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni UIN SAIZU Purwokerto. Di luar kampus, Sulkhan aktif sebagai sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Banyumas.


Penulis     : M. Labidun Nufus

Editor       : Baryachi

 

We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…