Print this page

Perhelatan AICIS 2023 Resmi Dibuka, Begini Agendanya

03 May 2023

Surabaya (03/05) – Perhelatan Annual Internasional Conference on Islamic Studies (AICIS) 2023 resmi dibuka. Acara yang didukung penuh oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Kementerian Agama RI ini di gelar di UINSA Surabaya pada 2-5 Mei 2023.

Mengangkat Tema “Kontekstualisasi Fiqh untuk Peradaban dan Kehidupan Manusia,” Forum Akademisi Pengkajian Islam Internasional tersebut sebagai Implementasi Fiqh dalam berbagai Perspektif.

Dalam perhelatan AICIS 2023 ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas turut hadir secara langsung untuk membuka acara. Dalam sambutannya Yaqut menyampaikan keprihatiannya hingga kini masih terjadi konflik yang mengatasnamakan agama di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Menurutnya, konflik semacam itu bisa dicegah jika masyarakat memiliki pandangan keagamaan yang inklusif. Rekontekstualisasi hukum di berbagai agama, termasuk fikih, menjadi sebuah keharusan. “Rekontekstualisasi hukum di berbagai agama, termasuk fikih, mutlak dilakukan sebagai salah satu untuk mencegah konflik,” ucap Yaqut pada pembukaan AICIS 2023 di Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya, pada Selasa (2/5/2023).

“Saya berharap diskusi dalam forum AICIS ini dilakukan secara serius, utamanya Fikih terkait hubungan antara muslim dan non muslim. Fikih tentang status kafir dan non kafir. Sambil terus menggali dan memecah kebekuan Fikih vis a vis realitas sosial untuk dibahas pada forum-forum selanjutnya,” harap Menag.

Sementara itu, Ketua Panitia AICIS 2023 Dr. phil. Khoirun Niam menyebut Kontekstualisasi Fiqh juga harus memiliki peran aktif untuk keadilan dan perdamaian. Ia menjelaskan, terdapat 10 sub tema yang bisa dilihat sebagai turunan yang akan dibahas oleh sejumlah pembicara Internasional.

Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan UINSA ini juga menyebut, pembelajaran Fiqh di pesantren dapat menjadi dasar untuk membahas isi lainnya termasuk Fiqh di zaman Digital. Tidak hanya itu, Isu Minoritas, Permasalahan Gender hingga komunitas difabel juga menjadi bahasan utama dalam event tersebut, begitu halnya dengan kebebasan beragama yang belakangan menjadi sorotan.

“AICIS dilaksanakan sebagai wadah para pakar dan akademisi untuk diskusi intensif dengan tidak hanya berbasis pengetahuan akademik saja, namun juga berangkat dari kasus-kasus di lapangan terkait dengan isu-isu fiqh dan hukum Islam,” tegas Dr. phil. Khoirun Ni’am.

Dr. phil. Khoirun Ni’am menambahkan, perdebatan dalam isu-isu fiqh kekinian akan dikaji dan dipaparkan dalam konteks perkembangan umat Islam menghadapi tantangan zaman. Tidak hanya itu, 10 Sub Tema lainnya akan dibahas dalam forum Akademik Internasional tersebut.

10 Tema tersebut, di antaranya:

  1. Rethinking Figh For Non Violent Religious Practices (Memikirkan kembali praktik keagamaan tanpa kekerasan);
  2. Dynamic Interaction Between Fiqh and Public Policy (Interaksi Dinamis antara fikih dan kebijakan public);
  3. Maqashid Al Syariah as a Reference and Framework of Figh for Humanity (Maqashid Al Syariah Sebagai Referensi dan Kerangka Kerja Berjuang untuk Kemanusiaan);
  4. Global Citizenship and Contemporary Fiqh (Kewarganegaraan Global dan Fiqh Kontemporer);
  5. Recounting Fiqh for Religious Harmony (Menceritakan Fiqh untuk Kerukunan Umat Beragama);
  6. Digital Humanity and Islamic Law (Kemanusiaan Digital dan Hukum Islam);
  7. Fiqh in Business Ethics Construction for Sustainable Economic (Fiqh dalam Konstruksi Etika Bisnis untuk Ekonomi Berkelanjutan);
  8. Fiqh and contested Authorities: Between Conservatism and Progressivism (Fiqh dan Otoritas yang diperebutkan: Antara Konservatisme dan Progresivisme);
  9. The Fiqh Literacy for Gender, Minority Groups and Disability Issues (Literasi Fiqh untuk Gender, Kelompok Minoritas dan Isu Disabilitas);
  10. Figh Education: Lessons Learned from Pesantren (Figur Pendidikan: Pembelajaran dari Pesantren).

Reporter    : Dimas Prasetya

Editor        : Baryachi

Redaktur    : Humas Bagian Umum

We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…