Selama 10 Menit pertunjukan disuguhkan tepuk tangan dan riuh ramai penonton tak berhenti membersamai berjalannnya tari teatrikal yang dibawakan Pramuka UIN Gus Dur.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama UIN Gus Dur Pekalongan, Dr. H. Muhlisin, M.Ag., yang hadir secara langsung di lokasi acara menyampaikan kebangaannya kepada segenap anggota kontingen Pramuka UIN Gus Dur yang mampu menggali budaya lokal bahkan nasional berbalut tarian yang indah. “Saya merasa terkejut atas apa yang disuguhkan, ini adalah hal luar biasa. Saya sangat mengapreasiasi kreatifitas dan inovasi kakak-kakak Pramuka UIN Gus Dur,” tutur Muhlisin.
Sementara Ketua Dewan Racana Pramuka UIN Gus Dur, Miftakhudin mengungkapkan proses dan persiapan menuju pentas seni bukanlah hal mudah, menguras banyak tenaga dan waktu. Dari latihan sehari 2 kali sampai latihan malam hari di bulan puasa. “Puncak penampilan pentas seni yang sudah kami persiapkan dari jauh hari tentu kami sangat bersemangat walaupun kita mendapatkan nomor urut 14 namun antusias peserta PWN dan penonton umum sangat meriah, sehingga tidak menjadi masalah kami dan justru tidak mengurangi totalitas kita dalam pentas seni,” ungkap Mifta.
Tari Teatrikal Nusa Warna ini menggambarkan keragaman kearifan budaya tiap daerah di Indonesia. Melalui sajak “Selamat Pagi Indonesia”, karya ini menyuguhkan suasana pagi cerah ketika semua orang sibuk memulai aktivitas mereka. Dalam karya seni tersebut menggambarkan seorang dalang membawa wayang berupa gunungan. Dia menyaksikan anak-anak berangkat sekolah, pekerja kantoran, buruh tani dan nelayan serta penjual sayuran. Mereka saling bertegur sapa dengan ramah, sebuah hal yang kini mulai terkikis seiring perkembangan moderenitas. Sang dalang begitu bangga dengan kejadian yang dilihatnya. Pada puncak penyajian karya ini, semua tokoh menari dan menyanyi bersama. Menyuarakan keindahan warna warni yang berjaya di khatulistiwa.
Reporter : Anik Maghfiroh
Editor : Baryachi