Acara berlangsung khidmat dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, kepala biro UAPK, lembaga perwakilan, organisasi kemahasiswaan, serta sivitas akademika lainnya.
Dalam berbagai hal tersebut, Prof. Muhlisin menyampaikan berbagai capaian yang telah diraih selama masa kepemimpinannya, terutama dalam hal fasilitasi kemahasiswaan dan penguatan kerjasama jejaring. Ia memastikan bahwa salah satu prioritas selama siklus berlangsung adalah keberlangsungan berbagai skema beasiswa secara transparan dan maksimal. Beasiswa yang dikelola meliputi beasiswa KIP Kuliah (mandat presiden), beasiswa internal seperti tahfidz, beasiswa daerah 3T, serta prestasi akademik dan non-akademik, dan juga beasiswa eksternal seperti dari Bank Indonesia dan Baznas. “Alhamdulillah, semua beasiswa ini berjalan baik tanpa pungutan apa pun,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti dukungan terhadap manajemen talenta mahasiswa melalui berbagai ajang seperti Porseni internal, kompetisi eksternal seperti Jawara, Pesona, dan OASE, serta partisipasi dalam kegiatan nasional seperti Wira Karya Nasional dan lainnya. Lebih dari 22.000 alumni telah tercatat, dan kini telah terorganisasi secara formal melalui ILUIN (Ikatan Alumni UIN), menggantikan struktur sebelumnya yaitu IKA (Ikatan Alumni).
Dalam bidang kerja sama, Prof. Muhlisin mengelola kemitraan baik di tingkat nasional maupun internasional, berkolaborasi dengan International Office (IO), Career Development Center (CDC), pesantren melalui Ma'had Al-Jami'ah, dan bekerja erat bersama fakultas melalui Wakil Dekan 3. Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama terjadi terdapat kekhilafan, serta mengingatkan pentingnya semangat tim dalam mencapai berbagai keberhasilan. “Kita adalah tim yang solid, karena tidak ada pencapaian yang dicapai tanpa adanya kebersamaan,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Shinta dalam berbagai perdananya menyampaikan apresiasi atas capaian yang telah ditorehkan oleh pendahulunya. Ia menyatakan komitmennya untuk melanjutkan dan mengembangkan fondasi yang telah dibangun, dengan tetap mengacu pada visi dan misi kampus.
“Saya sangat mengapresiasi prestasi Prof. Muhlisin yang telah mengantarkan mahasiswa pada berbagai juara. Ini merupakan modal awal dan pondasi yang baik untuk saya teruskan,” ujarnya.
Prof Shinta menekankan pentingnya membangun tim kerja (supertim) yang solid dan harmonis, mengutip pernyataan Rektor bahwa tidak ada 'superman', yang ada hanyalah 'supertim'. Dalam kepemimpinannya, Prof. Shinta akan menerapkan tiga pilar utama: kepercayaan (saling percaya), norma (nilai-nilai luhur), dan jaringan (jaringan kolaboratif). Ia juga mengutip makna spiritual dari Al-Fatihah yang ketika di ringkas saripatinya akan menjadi Basmallah, yang kemudian berlanjut akan menjadi Ar-Rahman Ar-Rahim sebagai dasar bekerja dengan cinta dan kasih.
Dalam waktu dekat, Prof. Shinta selaku WR3 akan menyebarkan bentuk aspirasi berbasis Google Form sebagai upaya memberikan masukan dari sivitas akademika. “Ini penting bagi saya untuk mengetahui kebutuhan ke depan melalui data awal yang akan menjadi dasar kebijakan yang tepat,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa program-program ke depan akan disusun berdasarkan prioritas, disesuaikan dengan kemampuan anggaran, namun tetap mendorong inovasi meski dalam keterbatasan. “InsyaAllah dengan kebersamaan, kita bisa,” tutupnya.
Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), H. Muhtar Ali Ahmadi, M. Ag dalam Perayaannya, juga memberikan kesan terhadap Prof. Muhlisin yang dinilai penuh semangat dan selalu siap sedia untuk mahasiswa. Ia juga menyambut kehadiran baik Prof. Shinta dan berharap dapat mewujudkan kerja sama yang baik sebagaimana yang telah terjalin selama ini.
Acara ditutup dengan do'a bersama dan penyerahan dokumen secara simbolis, menandai transisi resmi tongkat estafet kepemimpinan WR3 di UIN Gus Dur Pekalongan.
Penulis : Anik Maghfiroh
Editor : Baryachi
Redaktur : Irham Baihaqqi Thoha dan Tim Kerja Humas
