Print this page

UIN Gus Dur Raih Penghargaan Perguruan Tinggi Responsif Gender Terbaik Kategori Pengabdian dan Advokasi Tahun 2022

18 November 2022

Pekalongan (18/11) – UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan berhasil meraih penghargaan Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) kategori Pengabdian dan Advokasi Terbaik Tahun 2022. Penghargaan ini diraih pada gelaran PTRG Award Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang berlangsung di UIN Raden Fatah Palembang pada 15-17 November 2022.

Acara yang diusung dalam bingkaian konferensi nasional Pusat Sudi Gender dan Anak ini mengusung tema “Meneguhkan Peran Pusat Studi Gender dan Anak serta Ulama Perempuan dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan Keagamaan. Perlu diketahui bahwa indikator PTRG ini terdiri dari operasionalisasi kelembagaan, tridharma perguruan tinggi, tata Kelola kelembagaan, perencanaan dan penganggaran yang responsif gender, serta budaya nir kekerasan dengan penciptaan zero tolerance pada semua bentuk kekerasan di perguruan tinggi.

Dari 927 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang terdaftar di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama kemudian diseleksi melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah portofolio dimana perguruan tinggi PTKI diberi kesempatan untuk mengirimkan berkas-berkas untuk memenuhi indikator-indikator Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG). Kemudian tahapan kedua adalah presentasi dan tanya jawab di depan dewan juri. Dalam seleksi tahapan pertama lolos 11 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang dianggap memenuhi dan layak menjadi nominee penerima penghargaan perguruan tinggi responsif gender. 11 PTKI ini kemudian masuk pada tahapan kedua yaitu presentasi dan tanya jawab. Dewan juri pada kegiatan ini adalah Prof Dr. Mufidah dari UIN Malang, Buya K.H. Husein Muhammad dari Fahmina Institut, dan Dr. Hilda Ainissyifa.

UIN K.H. Abdurrahman Wahid berhasil masuk sebagai nominator yang berhak mendapatkan penghargaan PTRG dan mengikuti tahap presentasi dan tanya jawab. UIN Gusdur berhasil sabet 2 sertifikat penghargaan yakni sebagai PTRG Peringkat Utama dan PTRG kategori Pengabdian dan Advokasi Responsif Gender Terbaik Tahun 2022. Sebuah penghargaan yang sangat bergengsi di ajang Nasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Ningsih Fadhilah, M.Pd. selaku Kepala Pusat Studi Gender UIN Gusdur Pekalongan mengucapkan rasa syukur  bisa ikut berkontribusi pada gelaran nasional ini, dan berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada pimpinan yang telah banyak mensupport kebijakan-kebijakan responsif gender di kampus sehingga PSGA UIN Gusdur bisa memenuhi indikator-indikator PTRG, ucapnya. Ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada tim vokal point gender dari berbagai unsur baik Dosen, Tenaga kependidikan dan Mahasiswa yang bekerjasama dan saling berkolaborasi dalam program-program responsif gender di kampus.  

Ada 7 peraih penghargaan sebagai PTRG Peringakat Utama dan PTRG Terbaik di masing-masing indikator, yaitu: 1) PTKI kategori Kelembagaan PSGA Terbaik diraih oleh PSGA UIN Raden Mas Said, Surakarta, 2) PTKI kategori Pendidikan dan Pengajaran Responsif Gender Terbaik diraih oleh PSGA IAIN Metro Lampung, 3) PTKI kategori Penelitian dan Publikasi Responsif Gender Terbaik diraih oleh PSGA UIN Raden Fatah, Palembang, 4) PTKI kategori Pengabdian dan Advokasi Responsif Gender Terbaik diraih oleh PSGA UIN K.H. Abdurrahman Wahid, Pekalongan, 5) PTKI kategori Tata Kelola Responsif Gender Terbaik diraih oleh PSGA UIN Salatiga, 6) PTKI kategori Budaya Nir Kekerasan Seksual dalam Pencegahan Terbaik diraih oleh PSGA IAIN Ponorogo dan 7) PTKI kategori Budaya Nir Kekerasan dalam Bidang Penanganan Terbaik diraih oleh PSGA IAI Tarbiyatut Tholabah, Lamongan.

Rektor UIN Gus Dur Pekalongan Prof. Dr. H. Zaenal Mustaqim, M.Ag., memberikan apresiasinya atas capaian prestasi ini dan bahkan ia sendiri turut serta menghadiri kegiatan ini. Rektor menyebut, prestasi yang pertama di ajang PSGA ini patut dipertahankan dan yang lebih penting bukan hanya euforianya saja namun bagaimana kerja-kerja kemanusiaan dalam PSGA ini menjadi lebih mengudara dan dirasakan kebermanfaatannya secara lebih luas kepada masyarakat.

Demikian pula Ketua LP2M UIN Gus Dur Prof. Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag, juga sangat bangga atas prestasi yang diraih PSGA diajang PTRG Award tahun 2022. Menurutnya, perlu kerja-kerja perjuangan keadilan gender substantif pada program-program perguruan tinggi dalam mewujudkan gerakan perubahan sosial atau sosial transformation, lebih-lebih UIN Gus Dur membawa nama besar K.H. Abdurrahman Wahid yang merupakan Pejuang Gender Nasional yang konsen dalam gerakan kemanusiaan, membela kelompok rentan dan komunitas inklusi sosial. “Dan sudah seharusnya UIN Gus Dur menjadikan gerakan Gender Mainstreaming di kampus sebagai gerakan prioritas yang harus didukung oleh seluruh sivitas akademika dan seluruh warga kampus,” pungkasnya.

Reporter  : Ningsih Fadhilah

Editor      : Dimas Prasetya

Redaktur : Humas Bagian Umum

 

We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…