Di acara Semarak IAT UIN Walisongo peserta tidak hanya berasal dari PTKIN bahkan dari Pondok Pesantren seluruh Indonesia.
Islah terpilih untuk berkompetisi dalam final lomba MQK tersebut. Ini bukan pengalaman pertama Islah di event Nasional akan tetapi ia memanfaatkan kesempatan yang pernah jadi pengalamannya untuk meningkatkan daya juang dan mengatasi berbagai tantangan mental yang dihadapi seorang juara.
Lomba MQK yang diikuti Islah berlangsung dengan babak penyisihan terlebih dahulu dengan kategori yang dilombakan adalah kitab tafsir jalalain.
“Kemenangan adalah bayaran dari sebuah latihan yang tiap hari kita lakukan, walaupun dalam latihan kita mendapatkan banyak rintangan. Semoga apa yang saya dapatkan bisa memotivasi mahasiswa lainnya supaya lebih giat lagi mengejar cita-cintanya,” jelas Islah.
Dari jauh-jauh hari Islah telah mempersiapkan kadang ia sedikit minder karena ia bukan mahasiswa IAT tapi ikut lomba MQK Tafsir, dengan dorongan guru dan orang-orang terdekat akhirnya Islah optimis dan mempunyai target minimal bisa masuk 3 besar.
Islah berharap apa yang telah ia tuai sekarang bisa menjadi motivasi mahasiswa lain khususnya mahasiswa Fakultas Syariah untuk meraih prestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Ia bertekad bahwa pencapaian ini bukanlah yang terakhir, melainkan sebuah langkah awal untuk mengharumkan nama almamater Fakultas Syariah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Kontributor : Siti Maymanatun Nisa
Editor : Anik Maghfiroh