Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Drs. Moh. Muslih, Ph.D hadir secara langsung untuk membuka acara. Dalam sambutannya, Muslih menyampaikan bahwa tantangan berat dari perubahan satuan kerja menjadi BLU adalah mendorong tata kelola keuangan yang lebih efektif, efisien, dan fungsional. Ia menyebut, culture yang masih melekat pada kegiatan satker masih menjadi kendala atas penyesuaian menuju BLU. Karena itu, melalui kegiatan ini ia berharap agar UIN Gus Dur dapat belajar mengenai proses BLU dari kampus yang sudah berpengalaman yaitu dari UIN Wali Songo Semarang dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hadir sebagai pemateri pertama, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Walisongo Semarang Dr. H. Abdul Kholiq, M.Ag. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa siklus tata kelola BLU yang sangat kompleks membutuhkan kreativitas dalam pengembangan kemandirian dengan tidak harus menunggu pendapatan yang besar. Kelembagaan yang memiliki visi dan misi harus dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya bangsa yang maju dan sejahtera, memberikan layanan yang ekstra berkaitan dengan pemerintah, Kementerian Keuangan dan berorientasi pada Service Excellent.
Abdul Kholiq menambahkan, tujuan dari hal tersebut adalah agar kinerja organisasi menjadi sehat (semua pegawai mempunyai beban kerja) dan akuntabel dengan adanya laporan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penyusunan gradasi terkait dengan pengeluaran yang sesuai dengan kebutuhan, maka akan menghasilkan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Contohnya adalah kebutuhan atas kegiatan lokal, berbeda dengan regional dan juga nasional. Strategi penetapan BLU adalah dengan melakukan tata kelola perguruan tinggi yang baik atau Good University Governance (GUC).
Lebih lanjut, strategi dalam mendapatkan optimalisasi pendapatan adalah dengan peningkatan layanan kemahasiswaan (pelayanan pusat bahasa, poliklinik, food court, swalayan/mart), optimalisasi sarana prasarana (jasa sewa aula dan gedung, jasa wisma dan ma’had/ bekerja sama dengan OYO atau Reddoors, jasa lapangan olah raga, jasa sewa ATM dan kantor bank), investasi perbankan (deposito dengan hasil 4%, Deposito on Call (DOC), giro, sukuk dengan hasil 8%), pusat bisnis (katering dengan kerjasama pihak ketiga, air kemasan, book store, perumahan kerjasama dengan pemgembang), jasa lainnya/kerjasama (mediation centre, sertifikasi pembimbing haji, halal centre, planetarorium & observatorium, laboratorium terpadu).
Dalam paparan materi kedua, Ady Cahyadi, M.Si selaku Direktur Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah menyampaikan, bahwa tujuan pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) adalah guna mengoptimalkan layanan barang/jasa secara efisien dan efektif tanpa semata-mata mencari keuntungan. “Perubahan mindset atau cara berpikir dari birokrasi menuju government entrepreneur serta pemahaman terhadap peraturan tentang BLU sangat diperlukan untuk pengembangan SDM pada bidang manajemen dan keuangan, sistem informasi keuangan, manajemen dan kinerja yang memadai, serta dukungan kementerian/lembaga induk BLU,” pungkas Ady. Kedua sesi materi yang dimoderatori oleh Ketua SPI UIN Gus Dur HM. Nasrullah, M.S.I berjalan dengan lancar dan setiap sesinya dilanjutkan dengan diskusi antarpembicara dan peserta.
Reporter : Bambang Sri Hartono
Editor : Dimas Prasetya
Redaktur : Humas Bagian Umum