Pada sambutannya, Prof. Zaenal mengatakan, penelitian merupakan salah satu program andalan UIN Gus Dur Pekalongan. “Melalui program penelitian yang berkwalitas, segenap sivitas akademika UIN Pekalongan diharapkan mampu meneladani ide-ide besar humanisme Gus Dur, selaku tokoh nasional yang namanya disematkan sebagai nama kampus UIN Pekalongan,” ungkap Prof. Zaenal.
Pada kesempatan yang sama, ketua LP2M UIN Gus Dur pekalongan menyampaikan, kegiatan diseminasi penelitian terbaik 2021 dimaksudkan sebagai ajang pertanggungjawaban akademis kepada peneliti. “Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan rutin dan diharapkan memotivasi para dosen untuk terus mengkwalitaskan penelitiannya, agar memberi kontribusi nyata bagi kehidupan,” ungkap Prof. Imam. Tujuan dari kegiatan ini selain memberikan penghargaan kepada para peneliti terbaik, juga untuk meningkatkan skill para dosen, sehingga penelitian dan pengabdian yang ditulis sesuai dengan kiat dan strategi yang telah disampaikan oleh para narasumber.
Pada kegiatan ini, LP2M menetapkan 6 orang dosen sebagai peneliti terbaik 2021. Nama-nama tersebut adalah: Ayon Diniyanto, Susminingsih, Nanang Hasan Susanto, Agus Arwani, Qomariyah dan Izza Himawanti. Penetapan peneliti terbaik didasarkan kepada hasil publikasi yang berhasil dilakukan, baik di jurnal yang masuk kategori Sinta 2, maupun yang terindeks di Scopus. Selanjutnya, 6 orang yang ditetapkan tersebut mempresentasikan penelitiannya. Presentasi hasil penelitian 6 dosen tersebut kemudian dibahas oleh Prof. Abdun Nasir dari UIN Mataram, dan akhirnya didialogkan dengan seluruh peserta yang hadir.
Pada hari ke-2, LP2M UIN Gus Dur Pekalongan juga membekali peserta untuk memiliki skill dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut, Prof. Mudjahirin Thohir dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan Rahadi Al-Paluri dari Lembaga Pengembangan Tingkat Pedesaan (LPTP) Solo.
Reporter : Nanang H.S. & Fitri Kurniawati
Editor : Baryachi
Redaktur : Humas Bagian Umum