Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Satuan Pengawasan Internal (SPI) Agus Arwani beserta Sekretaris SPI, Agung Barok, Bendahara UIN Gus Dur, M. Subhan beserta calon penggantinya yang akan mulai bertugas 1 Agustus mendatang, Abdul Hamid. Hadir pula seluruh pengurus ORMAWA yang terdiri dari DEMA, SEMA, 3 UKK, dan 15 UKM.
Pembinaan ini bertujuan untuk memperkuat sistem kerja ORMAWA agar lebih tertib administrasi, akuntabel, dan sesuai regulasi, khususnya dalam pelaksanaan program kerja dan pengelolaan dana kegiatan yang bersumber dari DIPA.
Dalam sambutannya, Prof. Shinta menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pengurus ORMAWA dalam forum strategis tersebut. Ia menegaskan pentingnya integritas dalam pelaporan dana dan menyatakan akan menerapkan sistem reward and punishment di akhir periode kepengurusan.
"Saya tidak ingin lagi mendengar adanya laporan dana kegiatan yang tidak sesuai. Kita akan menilai kinerja organisasi secara objektif. Taat regulasi adalah bagian dari karakter kepemimpinan yang baik," tegasnya.
Prof. Shinta juga mendorong agar program kerja ORMAWA memberikan dampak nyata bagi mahasiswa dan masyarakat. Ia menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan yang siap bersaing dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni Jawa-Madura (PORSI JAWARA) tahun 2026, di mana UIN Gus Dur akan menjadi tuan rumah.
Ketua SPI, Agus Arwani, memaparkan mekanisme penyusunan dan pelaporan kegiatan, mulai dari proposal hingga pencairan dan pelaporan anggaran. Ia mengajak mahasiswa untuk tidak sekadar meniru program dari periode sebelumnya, melainkan berani berinovasi sesuai tantangan zaman.
“SPI bukan untuk mempersulit, tapi memastikan semuanya sesuai aturan. DIPA hanyalah stimulan, tapi kegiatan mahasiswa bisa lebih hidup bila didukung dengan jejaring dan kolaborasi yang luas,” pesannya.
Sementara itu, M. Subhan menyampaikan pesan menjelang purna tugasnya sebagai bendahara universitas. Ia mengingatkan pentingnya ketertiban laporan keuangan karena UIN Gus Dur sebagai satuan kerja besar selalu diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahun.
“Audit bukan masalah jika kita tertib dan taat regulasi. Saya mohon maaf jika selama ini ada kekhilafan dalam mendampingi teman-teman ORMAWA,” tuturnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi dialog terbuka. Para pengurus ORMAWA menyatakan komitmen untuk menjalankan seluruh kegiatan sesuai aturan yang berlaku. Setelah rehat salat Jumat dan makan siang, kegiatan dilanjutkan hingga pukul 16.00 WIB dengan sesi pelaporan kinerja ORMAWA selama tujuh bulan terakhir.
Penulis : Abdul Adhim
Editor : Baryachi
