The 2nd ICONIE 2022 Mengawali Event Internasional Pertama di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

23 June 2022

Pekalongan (23/6) - Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) mengawali kegiatan event internasional pertama di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan bernama The 2nd ICONIE 2022 (The 2nd International Conference on Islam and Education 2022). Even yang mengusung tema utama “Moderate Islamic Education for Sustainable Development in Plural Society” ini berlangsung selama dua hari yaitu, 20 – 21 Juni 2022 dan bertempat di Hotel Horison Pekalongan. Kegiatan ini dimulai pada hari Senin pukul 8.00 WIB dan dibuka langsung oleh Dekan FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid, yaitu Dr. H. M. Sugeng Sholehudin.

The 2nd ICONIE 2022 pada hari pertama menghadirkan sejumlah narasumber, baik dari dalam dan luar negeri. Para pembicara dimaksud meliputi Prof. Dr. Zaenal Mustakim dari UIN Pekalongan selaku keynote speaker, Prof. Jajang Jahroni, Ph.D. dari UIN Jakarta, Prof. Yusuf Hanafi dari UN Malang, Dr. Sue Elliot dari University of New England Australia, dan Prof. Frans Wijsen dari Radboud University Belanda. Sesi presentasi oleh para narasumber dilakukan secara hybrid, yakni secara offline untuk narasumber dari dalam negeri dan online untuk narasumber dari luar negeri.

 Prof. Dr. Zaenal Mustakim selaku Rektor UIN Pekalongan dan keynote speaker dalam paparannya menilai bahwa tema ICONIE kali ini sangat menarik dan relevant dengan kondisi yang dibutuhkan oleh Indonesia pada saat ini. Menurutnya, pendidikan moderasi beragama diperlukan untuk membendung arus ekstremisme dan radikalisme yang terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi juga di lain negara. Prof. Zaenal menyebutkan empat indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal. Dalam hal ini, pendidikan Islam memiliki peran penting dalam mengarusutamakan dan menguatkan moderasi beragama.  

Secara terperinci, keseluruhan judul presentasi dari para narasumber adalah sebagai berikut. Prof. Jajang Jahroni menyampaikan “Indonesian Islamic higher education: where to go?”, Prof. Yusuf Hanafi menjelaskan “Internalization of the religious moderation values in the tri dharma of higher education, Dr. Sue Elliott memaparkan “Education as a strategic plan to strengthen the sustainable development goals,” dan Prof. Frans Wijsen berbicara tentang “Climate change as common challenge: environment education as inclusive education.” Masing-masing narasumber menyampaikan presentasi selama 30 menit dan diikuti dengan sesi diskusi atau tanya jawab.

Ketua Panitia The 2nd ICONIE 2022, Dr. Muhammad Jaeni dalam laporannya menyatakan bahwa kegiatan ilmiah ini diikuti oleh lebih dari 150 presenter dan ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Palu, Banjarmasin, Metro Lampung, Langsa Aceh, dan sebagainya. Kegiatan ini juga diikuti secara online (daring) oleh member countries dan associate member countries dari SEAMEO (The Southeast Asian Ministers of Education Organization). “ICONIE 2022 diharapkan dapat menjadi forum silaturahmi para akademisi melalui diskusi ilmiah di bidang pendidikan dan keislaman. Kegiatan ini meliputi presentasi dari sejumlah professor dari dalam dan luar negeri dan presentasi parallel dari akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” jelas Dr. Jaeni dalam laporannya.

Secara umum, kegiatan The 2nd ICONIE 2022 di hari pertama berlangsung lancar dan meriah. Para peserta konferensi terlihat antusias menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kritis dan semuanya dapat direspon secara baik dan jelas oleh para nanrasumber.

                 
UIN K.H. Abdurrahman Wahid
Kampus 1: Jl. Kusuma Bangsa No.9 Kota Pekalongan 51141
Kampus 2: Jl. Pahlawan Km.5 Rowolaku Kajen Kab. Pekalongan 51161
Telp: +62 (285) 412575
Fax : +62 (285) 423418
Top
We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…