Kitab yang dibaca pada Musabaqoh Qiroatul Kutub tersebut adalah Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin al-Suyuthi. Lomba tersebut terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia usia 17-22 tahun dengan pendidikan minimal MA/sederajat. Selaku dewan juri pada lomba ini, yakni Kiai Suudut Tashdiq, S.H., L.L.M., Ustadz Mokhamad Abdul Aziz, M. Sos., M.E. dan Ustadzah Dewi Robiah, M.Ag.
Dihubungi melalui sambungan WhatsApp, Fathiyyan menyebut keberhasilannya dalam meraih Juara 2 Musabaqoh Qiroatul Kutub adalah berkat doa dan dukungan dari berbagai pihak. “Terima kasih kami haturkan kepada orang tua yang sudah mendampingi saya, dan juga pihak Kampus UIN terutama Pak Hasan Suaidi sebagai dosen pembimbing dan Pak Misbakhuddin Selaku Kajur IAT atas doa dan dukungannya,” kata Fathiyyan.
Atas raihan juara tersebut, Fathiyyan menyebut ia tidak akan berpuas diri dan akan terus berjuang di lomba-lomba berikutnya. Karena itu, ia berharap doa dan dukungan dari seluruh sivitas akademika UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan agar ia dapat terus berprestasi dan kembali dapat mengharumkan nama UIN Gus Dur di level nasional.
Reporter : Dimas Prasetya
Editor : Baryachi
Redaktur : Humas Bagian Umum