Konsep Mikul Duwur Mendem Jero Versi Prof. Sugeng

03 March 2024

Pekalongan (03/03) - Prof. Dr. H. Sugeng Solehuddin, M.Ag., sampaikan pidato pengukuhan Guru Besar berjudul “Konsep Edukasi Mikul Duwur Mendem Jero dalam Perspektif Ilmu Pendidikan Islam (Kajian Fundamental Structure dalam Kearifan Lokal Masyarakat Jawa)” pada Sabtu 2 Maret 2024 di Gedung Student Centre UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur), Kajen.

Konsep tersebut berangkat dari agama dan budaya yang hubungannya tidak dapat dipisahkan dalam sejarah peradaban dan pembentukan identitas bangsa Indonesia. Ungkapan Mikul Duwur Mendem Jero menjadi konsep yang memiliki arti filosofis yang kaya, yang mengacu pada pemahaman bahwa pembelajaran sejati dimulai dari pemahaman diri (mendem jero) dan mencapai puncaknya dengan mencari pengetahuan yang lebih tinggi (mikul duwur).

Mikul Duwur Mendem Jero adalah cerminan dari etika sosial dalam budaya Jawa, yang berarti menjunjung tinggi kehormatan keluarga, hargadiri, dalam pengguatan jati diri seseorang serta menggambarkan rasa hormat atau patuh kepada orang lain. Etika seperti ini dapat terlihat pada diri anak kepada orang tuanya, cucu kepada kakek maupun neneknya, serta murid kepada gurunya.

Dalam implementasinya didunia pendidikan, ungkapan tersebut akan menciptakan perilaku kesederhanaan dalam pembelajaran. Dalam dunia kerja Jika peran kita sebagai bawahan adalah bagaimana kita dapat menjaga kekurangan atau aib (mendem jero) pimpinan kita, serta bagaimana kita dapat menghormati pimpinan kita (mikul duwur), dan jika peran kita sebagai pimpinan, maka implementasi seorang pimpinan harus dapat menjaga sebuah lembaga atau perusahaannya agar tetap bermutu dan memiliki nilai dimasyarakat. Sementara di tengah masyarakat Mikul Duwur dalam bermasyarakat misalnya dengan berterimakasih atas kebaikan yang dilakukan orang lain kepada kita, karena rasa terimakasih kita kepada orang lain merupakan perwujudan rasa yukur kita kepada Allah.

Implementasi konsep Mikul Duwur Mendem Jero dalam ilmu pendidikan Islam tidak hanya memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan di tingkat lokal, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan ilmu pendidikan Islam secara lebih luas. Hal ini menggambarkan bahwa konsep lokal Mikul Duwur Mendem Jero dapat diintegrasikan dengan konsep keilmuan global untuk menciptakan pendidikan yang berkelanjutan, inklusif, dan relevan dengan perkembangan zaman.

Pemikiran Prof. Sugeng tersebut tak lepas dari latar belakang kehidupannya yang kental akan nuansa agama disekitarnya. Tercatat Prof. Sugeng memulai perjalanan pendidikannya sejak kecil bahkan sebelum masuk usia sekolah dasar. Ia dikenal sebagai sosok yang rajin mengaji, dari satu guru ke guru yang lain dan dari mushola atau masjid ke masjid yang lain. Bahkan hal itu terbawa hingga masa remaja, Prof. Sugeng gemar sekali nyantri di beberapa pondok pesantren, orang Jawa menyebutnya dengan istilah “Santri Kalong”. Pondok pesantren yang pernah ia singgahi untuk menuntut ilmu agama antara lain; Ponpes Jagasatru Cirebon, Ponpes Buntet Kota Cirebon dan Ponpes Benda Kerep Cirebon.  

Sementara pendidikan formalnya diawali di SD Negeri II Penggung Kota Cirebon, kemudian melanjutkan di MTs Negeri 1 Kota Cirebon dan MAN 2 Kota lalu melanjutkan ke pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon. Dengan mengayuh sepeda Prof. Sugeng berangkat dan pulang sekolah. Prof. Sugeng  Menjadi anak sulung dari 12 bersaudara dengan kondisi keluarga yang sederhana secara tidak langsung menciptakan karakter tekun, gigih dan etos keras yang tinggi dalam diri Prof. Sugeng. Ia pernah menjadi pekerja di proyek bangunan, PDAM dan proyek listrik negara demi membantu meringankan biaya kuliah. Kemudian Prof. Sugeng mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama RI untuk melanjutkan studi magister dan doktoralnya di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Keinginannya untuk terus belajar sangat tinggi, hal tersebut yang mengantarkan Prof. Sugeng dapat meraih gelar tertinggi akademik sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Islam.


Penuli : Anik Maghfiroh

Editor : Baryachi

                 
UIN K.H. Abdurrahman Wahid
Kampus 1: Jl. Kusuma Bangsa No.9 Kota Pekalongan 51141
Kampus 2: Jl. Pahlawan Km.5 Rowolaku Kajen Kab. Pekalongan 51161
Telp: +62 (285) 412575
Fax : +62 (285) 423418
Top
We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…