Kegiatan ini juga diselenggarakan secara hybrid untuk memfasilitasi mahasiswa yang tidak dapat hadir langsung ke tempat acara, terutama dari Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara Barat.
Sebanyak 253 Guru Profesional dikukuhkan secara langsung oleh Rektor UIN Gus Dur Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag. Jumlah lulusan tersebut terdiri atas guru Mapel PAI 108 orang, guru Kelas RA 50 orang, guru Kelas MI 30 orang, guru mapel Fiqih 19 orang, dan guru mapel SKI 20 orang.
Acara dihadiri Plt. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kemenag RI Dr. H. M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd., pimpinan di lingkungan universitas dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Ketua Senat, Ketua Pembangunan Masjid Agung UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Ka. Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tenga, Ka. Kemenag Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Kendal, para dosen serta guru pamong.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kemenag RI Dr. H. M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd., menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada seluruh guru profesional yang telah di kukuhkan.
Ia menambahkan, bahwa tidak semua guru bisa disebut guru profesional. Maka dengan pengukuhan ini dapat semakin memacu semangat seluruh guru untuk menjalankan tupoksinya secara maksimal.
“Kolaborasi itu penting. Kalau kita mau lari cepat cukup lari sendiri. Kalau mau lari jauh, maka lari secara bersama-sama. Guru profesional tidak cukup hanya memiliki ijazah dan sertifikasi pendidik,” tutur Sidik.
Dikesempatan yang sama, Rektor UIN Gus Dur Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., turut berbangga dan mengapresiasi kerja keras seluruh pengelola LPTK UIN Gus Dur Pekalongan serta mahasiswa (guru profesional) sehingga mencapai tingkat kelulusan firs taker sebesar 96,48% dan retaker 88,89 %. Ia berharap hasil ini senantiasa ditingkatkan untuk tahun-tahun mendatang.
“Saya sangat menaruh rasa hormat atas luar biasa dedikasi seorang guru. Saya berbicara seperti ini bukan hanya kata-kata, namun saya sudah pernah merasakan sendiri bagaimana jeri payah seorang guru. Saya sebelum menjadi dosen sudah pernah menjadi guru. Mulai dari guru TK, guru TPQ, guru SMP bahkan guru SMK,” ungkap Rektor.
Lebih lanjut, Rekor menambahkan bahwa pembelajaran di dalam kelas akan berjalan efektif ketika prosesnya berjalan baik. Menjadi guru tak semudah yang kita bayangkan, guru adalah panggilan hati.
“Guru ada empat klasifikasi. Pertama guru biasa yang biasa menyampaikan materi. Guru baik menyampaikan materi dan bisa menjelaskan contoh konkrit. Guru hebat yang memberikan contoh bukan hanya teori serta yang terakhir ialah guru yang menginspirasi bagi peserta didiknya dalam berbagai hal kebaikan. Nah, guru inspirasi ini merupakan tingkatan paling luar biasa,” tambah Rektor.
Penulis : Anik Maghfiroh
Editor : Dimas Prasetya
