Menurut Yaqut Cholil, guna mewujudkan cita-cita dari start to be smart tentu dengan menjadikan posisi PTKIN bernilai kualitas yang bermutu, memiliki distingsi dan ekselensi keilmuan sesuai kebutuhan zaman, serta benchmarking yang terstuktur.
“Semua insan kementerian agama terutama pengelola pendidikan harus menjadi teladan. Perguruan Tinggi Islam memiliki banyak keunggulan. Karena itu, keunggulan tersebut harus dikola sebagai sebuah daya tarik dengan menciptakan inovasi atau kreasi,” ungkap Yaqut Cholil.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, PTKIN pada dasarnya sebagai perguruan tinggi yang meramu sistem peendidikan yang akan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. “Orientasi dari PMB PTKIN yang ditandai dengam sebuah kata smart dimaknai dalam ruang intelektual, emosional, sosial dan spiritual,” ujar Muhammad Ali Ramdhani
Terdapat dua pola seleksi yang dilakukan secara nasional nantinya. Pertama, Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (UM-PTKIN). Proses seleksi nasional ini akan dilaksanakan oleh 58 PTKIN dan 1 PTN yang tersebar di seluruh Indonesia dengan pilihan 1.301 program studi, dengan rincian daya tampung 65.574 orang untuk kuota formasi SPAN-PTKIN dan 85.692 orang untuk kuota UM-PTKIN.
Menanggapi pembukaan resmi PMB PTKIN Tahun 2024, Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., menyampaikan SPAN-PTKIN adalah peristiwa yang membawa semangat baru bagi kita semua. Ini bukan hanya sekadar seleksi, tetapi juga sebuah panggung yang memamerkan tekad dan dedikasi para generasi penerus.
Karena itu, Prof. Zaenal menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas peluncuran SPAN PTKIN 2024. "Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri adalah wadah yang mendidik para pemimpin masa depan, yang tidak hanya pandai dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai keagamaan dan moral," pungkas Prof. Zaenal.
Penulis : Baryachi
Editor : Dimas Prasetya