Dalam sambutannya dekan FTIK menyampaikan, “workshop ini diselenggarakan sebagai upaya menjaga kualitas Jurnal Edukasia Islamika yang sudah Sinta 2, setidaknya reakreditasi ini bisa mempertahankan S2 dan meningkat untuk menuju jurnal internasional bereputasi,” tuturnya. Sehingga untuk mencapainnya perlu tim yang solid dengan kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas.
Dalam pemaparan materinya Ferli menjelaskan bagaimana proses Jurnal Pendidikan Islam dapat terindex Scopus dalam waktu yang singkat. Ferli menjelaskan, “kerja pengelola jurnal membutuhkan komitmen dari masing-masing pengelola, target indexing akan tercapai setelah kualitas dan substansi artikel yang baik”.
Workshop dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama terkait dengan reakreditasi Sinta. Materi yang disampaikan oleh Ferli terkait dengan item-item penilaian reakreditasi terbaru yang langsung disimulasikan dengan Arjuna. Sesi kedua pemaparan terkait proses indexing jurnal Scopus. Dalam pemaparannya Feli menyampaikan tentang pengelolaan jurnal yang baik. “Proses dan item penilaian Scopus sebetulnya jauh lebih mudah dibanding akreditasi Arjuna, perlu roadmap dalam pengelolaan jurnal sehingga bisa menjadi jurnal bereputasi” tegas Ferli.
Ditemui di lokasi acara, Jauhari Ali selaku Editor In Chief Jurnal Edukasia Islamika, menyampaikan kryakinannya dalam menjaga kualitas jurnal di UIN Gus Dur. “Melihat hasil simulasi Arjuna, optimis untuk mempertahankan akreditasi Sinta 2” paparnya.
Di penghujung acara Dr. Salafuddin,M.Si selaku ketua jurusan PAI menegaskan bahwa Jurnal Edukasia Islamika harus menjadi pionir jurnal International bereputasi di lingkungan FTIK bahkan di UIN Gus Dur. “Melihat optimistis hasil simulasi Arjuna harapannya pasca acara ini, tim pengelola jurnal Edukasia bisa langsung submit pengajuan reakreditasi Jurnal Edukasia Islamika,” ungkap Salafuddin.
Reporter : Dewi Anggraeni
Editor : Baryachi
Redaktur : Humas Bagian Umum